Rabu, 08 Februari 2012

Arti Seorang Ibu bagi Aku



Terlalu munafik memang, jika aku mengatakan bahwa aku bisa tanpa kehadiran seorang Ibu meskipun semisal dia sudah tiada. Tapi sebisa-bisanya aku tanpa Ibu, kehidupan yang aku jalani tak akan sempurna tanpa kehadiran seorang Ibu. Ibu amat sangat besar perannya bagi aku, terlebih jika aku mencari seseorang yang sanggup untuk mengerti keadaan hati ataupun keinginanku, hanya sosok seorang Ibu lah yang sanggup melakukan itu.
 Banyak panggilan yang berbeda yang digunakan bagi setiap orang untuk memanggil seorang wanita tercantik dihidup kita ini. Ibu, Mami, Bunda, Mama, Emak, Simbok atau yang lainnya. Sebanyak-banyaknya panggilan itu, tak akan bisa merubah arti peran Ibu bagi ku.
Tuhan memang adil, bahkan Dia terlalu adil. Tuhan telah memberikan aku seorang wanita tercantik didunia, yang selalu menemani aku disaat apapun dan bagaimanapun. Tak ada yang bisa mengalahkan kecantikan seorang Ibu. Kebaikannya, kesetiaannya, ketulusannya dalam menjaga dan merawat aku hingga aku bisa mengenal dunia ini. Dia yang pertama kali mengajarkan aku mengucapkan kata “Mama”, “Papa”, ” Makan”, “Jangan” dan lain sebagainya. Dia guru pertama dalam hidupku.
Kalian tahu? Siapa yang pertama kali tersenyum saat kita terlahir didunia ini? Siapa yang khawatir saat kita jatuh sakit? Siapa yang menjaga kita saat kita tertidur agar kita tidak digigit nyamuk? Yang sanggup melakukan itu semua hanya Ibu, wanita itu memang hebat, melebihi Superhero yang ada di film-film.
 Apa artinya aku jika tanpa Ibu? Apa artinya hidup jika tanpanya? Sulit untuk membayangkannya, apalagi jika aku harus mengalaminya. Tapi semua tak ada yang abadi, semua nanti pasti akan pergi, akupun tak tahu dimana dan kapan aku akan dipanggil menghadapNya. Maka dari  itu, keinginan terbesarku hanyalah bisa membahagiakan kedua orangtuaku terutama Ibu yang berperan sangat penting bagi hidup aku.
Banyak perilaku yang selama ini aku lakukan yang telah menyakiti hati Ibu, tapi asal Ibu tahu, aku tak pernah bermaksud untuk menyakitimu, Bu. Aku menyesal melakukan hal yang tak seharusnya aku lakukan, membuat Ibu mengeluarkan air mata karena kelakuanku.
Aku sangat mencintaimu lebih dari yang Ibu tahu, Ibu terlalu berharga bagi aku, terlalu sempurna dimataku hingga kata-katapun tak bisa melukiskan sosok seorang Ibu sepertimu. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar